LOGIN ADMIN

ADV DEWAN PENGURUS

Foto

HARLAH NU ke - 93

LINK SKPD NGANJUK

LSM KOBAR PETISI LAUNCHING PROGRAM PENDAMPINGAN DAN PEMBERDAYAAN PEMBUATAN WEBSITE PEMERINTAH DESA / KELURAHAN (P4-WPD/K) TAHUN 2016:
Desain / Model: 80 % sesuai Permintaan
SMS ke: 081553733788


Adv DPRD JATIM I (Delay)

Adv DPRD JAWA (Delay)

Adv DPRD NGANJUK (Delay)

SKPD NGANJUK (Delay)

Dewan Pengurus

Minggu, 19 Juni 2016

Jokowi Isyaratkan Rombak Menteri

by Unknown  |  in Seputar Kasus at  03.21.00

Jokowi Isyaratkan Rombak Menteri
admin Jun 9, 2016 2016-06-09 08:25:01+00:00


ISU reshuffle kembali menghangat setelah Presiden Joko Widodo menyinggung komposisi menteri Kabinet Kerja di acara haul Taufiq Kiemas yang memasuki tahun ketiga.

ALFIAN MUJANI
Alfian.muzani@bogor-today.com


Saat membacakan sam­butan, Jokowi tiba-tiba menyinggung soal jum­lah menteri yang beras­al dari kalangan Nahd­latul Ulama (NU). Di hadapan Ketum PBNU Said Aqil Sir­adj, Jokowi menyebutkan jumlah menteri dari ka­langan NU. “Saya mau klarifikasi mengenai menteri NU. Tadi diam-diam saya hi­tung ada 6. Jadi NU ada,” kata Jokowi d i kediaman

Ketua Umum PDIP Megawati Soek­arnoputri, Jl Teuku Umar, Menteng, Ja­karta Pusat, Rabu (8/6/2016).

Lalu, bagaimana dengan jumlah menteri dari kalangan Muhammadi­yah? “Muhammadiyah, karena Dr Haedar enggak tanya, saya enggak ngi­tung,” seloroh Jokowi. “Saya jadi ingat reshuffle kalau begini,” tambah Jokowi.

Hadir dalam acara ini Wakil Pres­iden Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno dan para pimpinan par­tai politik seperti Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum Golkar Setya Novanto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Dalam acara ini hadir juga jajaran menteri Kabinet Kerja, seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua DPR Taufik Kurni­awan, dan Menkum HAM Yasonna Laoly.

Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla meng­hadiri buka bersama Partai NasDem. Keduanya sempat mengobrol dengan Ketum NasDem Surya Paloh. Namun Jokowi mengelak telah membicarakan isu reshuffle dengan Paloh. “Belum (reshuffle),” ujar Jokowi usai meng­hadiri buka bersama di DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016).

Jokowi menyebut hanya membi­carakan soal hal remeh temeh dengan JK dan Paloh. Seperti menu buka puasa yang disajikan Partai NasDem. “Kalau bertiga tadi di dalam bicara masalah Mie Aceh, Martabak Medan sama Soto Bangkong,” kata Jokowi.

Hal senada juga disampaikan oleh Surya Paloh. Meski membicarakan se­jumlah hal substantif, ia menyebut tak ada soal isu reshuffle mencuat di ten­gah-tengah obrolan ketiganya.

“Tadi nggak bicara (soal reshuffle). Tadi kan kalian tanya sendiri. (Poin yang dibicarakan) berbagai hal, ya ada lah,” ucap Paloh di lokasi yang sama.

Salah satunya yang menjadi pem­bahasan menurut Paloh adalah soal RUU Tax Amnesty yang menjadi usulan pemerintah. NasDem melihat ada ber­bagai hal yang perlu dikaji lebih men­dalam lagi.

“Saya tanyakan juga apakah me­mang sudah benar-benar usulan RUU inisiatif pemerintah menyangkut Tax Amnesty apakah sesuai ekspektasi, harapan ingin dicapai karena memang momentumnya saya pikir sudah tidak sehangat seperti ekspektasi awal-awal­nya,” jelas Paloh.

Namun pada bagian lain Paloh menegaskan, NasDem tidak khawatir dengan mencuatnya isu reshuffle. Terutama setelah Partai Golkar dan PAN menyatakan dukungannya kepada pemerintah dan disebut-sebut akan mendapat jatah kursi menteri.

“Yang saya tau hak prerogratif re­shuffle ada pada presiden. Tukar, ganti orang, berhentikan orang, nambah orang ada pada dia. Boleh-boleh aja Golkar mendesak. Tinggal pak Jokowi memang mau didesak Golkar atau ti­dak,” ungkap Paloh.

“Apakah memang Golkar akan ma­suk di dalam pemerintahan yg akan datang udah jelas kan, Golkar telah me­nyatakan secara resmi dukungannya pada pemerintah,” lanjut dia.

Paloh pun setuju-setuju saja jika memang Golkar mendapat jatah kursi menteri. Bahkan NasDem menurutnya rela jika memang jatah kursi menter­inya berkurang demi mengakomodir Golkar.

“Kalau memang itu memungkinkan dan itu yang dianggap tepat oleh pres­iden, NasDem pasti dukung. Nggak apa-apa. Nggak masalah itu. Ini sungguh-sungguh. Jangan sembarangan untuk memberikan dukungan tanpa syarat,” beber Paloh.

“Harus konsisten di situ. Kan dari startnya begitu. Jadi, kita kasih. Kalo kurang memangnya kenapa. Nggak ada masalah. Tapi selalulah datang dengan pikiran dan niat yangg baik. Gimana kita bangun bangsa kalau terus berkutat. Rakyat semakin kritis,” sambungnya.

Golkar Minta Jatah

Isu reshuffle kabinet ini kembali mencuat setelah Partai Golkar me­nyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Ketum Golkar Setya Novanto berharap pemerintah mengakomodir kadernya di kursi kabi­net bila reshuffle benar-benar dilakukan.

“Ini tentu suatu sinyal yang diberi­kan tetap memberikan suatu apreasiasi dan penghormatan, mudah-mudah­an,” kata Novanto kepada wartawan di usai menghadiri Haul Taufiq Kiemas di Kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Rabu (8/6/2016).

Jawaban ini disampaikan Novanto saat ditanyakan mengenai sambutan Presiden Jowi dalam acara haul Taufiq Kiemas. Jokowi saat memberikan sam­butan, menghitung jumlah menteri dari NU yang berjumlah 6 orang. “Saya jadi ingat reshuffle kalau begini,” kata Jokowi.

Namun Novanto tak menjawab lugas saat ditanya mengenai ada tida­knya obrolan dengan Jokowi mengenai reshuffle. “Pokoknya kita doakan lah,” ujar Novanto tertawa.

Jokowi hingga saat ini belum per­nah memberikan pernyataan terkait re­shuffle. Namun posisi PAN dan Golkar yang menjadi pendukung baru pemer­intahan disebut-sebut bisa mendapat jatah kursi.

Isu reshuffle kabinet kembali men­guat memasuki bulan Ramadhan. Spekulasipun muncul bahwa reshuffle bakal diumumkan setelah lebaran. Se­lain jajaran menteri dari profesional, kabarnya Jokowi juga akan mereshuffle menteri asal parpol.

Reshuffle kabinet meski menyang­kut evaluasi yang sudah lama dilakukan Presiden Jokowi, tak bisa dari manu­ver PAN dan Golkar masuk parpol pendukung pemerintah. Sebagai kon­sekuensinya, kedua parpol itu diisu­kan akan mendapatkan jatah menteri. Nah untuk mengakomodir dua parpol itu kabarnya bakal ada parpol yang dikurangi jatah menterinya, menurut isu santer yang akan dikurangi adalah menteri dari PKB yang saat ini masih punya empat menteri.

Memang parpol pendukung pemer­intah tak ada yang berani menginter­vensi hak prerogatif presiden. Namun demikian mereka meyakinan menteri mereka tidak akan dikurangi, semacam harapan terselubung juga yang disam­paikan ke Presiden Jokowi.

“Kita optimis PKB tak akan berkurang, mungkin malah bertambah yang bagus. Keinginan boleh lah,” ujar Sekjen PKB Abdul Kadir Karding beber­apa waktu lalu.

Saat ini memang ada 3 kader PKB di Kabinet Kerja. Yakni Menpora Imam Nachrowi, Menteri Desa Marwan Jaf­far, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri. Sementara itu Menristek Dikti M Nasir yang juga ipar Ketum PKB Mu­haimin Iskandar juga sering nongol di acara PKB. Meski menyampaikan ha­rapan agar menterinya tidak dikurangi namun PKB menyertakan kata-kata bersayap.

“Kalau dapat itu silakan, selebihnya itu urusan presiden, bahwa kehilangan kok saya enggak yakin. Selama ini PKB sangat baik, bekerjasama, loyal dan mengikuti semua kebijakan dan program kepemimp­inan Pak Jokowi,” jelas Karding.

Sementara itu Ketum PPP Roma­hurmuziy juga meyakini menterinya tidak akan direshuffle. Apalagi PPP yang belakangan mendukung Jokowi hanya mendapatkan satu kursi Menteri Agama.

“PPP kan cuma 1 (menteri di Kabi­net Kerja). Masak mau dikurangin lagi,” kata Romy saat dimintai tangga­pan apabila Golkar dapat jatah menteri yang menggeser posisi menteri PPP.

“Posisi yang pernah disampaikan oleh Presiden yang enggak mau ada parpol yang dominan di kabinet itu hanya menyisakan 1 kursi saja. Karena dari 34 kursi kementerian dan lemba­ga, yang ada di kabinet sudah 16 dari parpol. Apapun itu hak prerogatif pres­iden,” sebutnya.

PDIP sebagai parpol pendukung utama Jokowi-JK malah tak mau bicara banyak soal reshuffle kabinet. PDIP me­nyerahkan sepenuhnya kepada Pres­iden Jokowi.

“Semua atas kehendak presiden, PDIP bukan dalam posisi (ikut cam­pur). Saat ini konsentrasi kita mem­berikan dukungan kepada bapak pres­iden mendorong stabilitas harga bahan pokok di bulan puasa. Supaya bulan puasa menjadi bulan penuh makna. Ka­lau reshuffle kami serahkan sepenuh­nya kepada Presiden Jokowi,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kepada wartawan. (*)

Dicopy oleh Saiful dari: http://www.bogor-today.com/jokowi-isyaratkan-rombak-menteri/

0 komentar:

© 2015 LSM Kobar Petisi. Dewan Pengurus Sekretariat: Rejoso Kab. Nganjuk Periode: 2015-2020
Created by Saiful,S.Pd.I.
Terimakasih Anda berkunjung, Silakan kontak kami untuk memberi saran dan atau informasi melalui MedSos berikut: Twitter:@LSM_KobarPetisi, Instagram:@lsm_kobar_petisi, Facebook:Kobarkan.petisi.… Suwun / Thank’s / Mator Kasok'on Serajeh.